Home » » Mengambil Kesempatan Kunci Keberuntungan

Mengambil Kesempatan Kunci Keberuntungan

Posted by Droid Flashmedia on Thursday, January 31, 2013

Kesempatan tidak akan tiba dua kali, itulah kata pepatah banyak orang. Kita hidupa dunia ia yakni diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk beribadah, menikmati dunia sambil mencari ridho-Nya biar bisa kembali Allah dengan baik. Beberapa kali saya baca goresan pena dan buku para pebisnis menyatakan bahwa banya orang-orang menjadi kaya raya bukan sebab sekolah tinggi, talenta atau kecerdasan melainkan sebab keberuntungan. Lalu apakah setiap orang beruntung?. Tentu tidak karenan keberuntungan itu yakni Kombinasi antara kesempatan dan kesiapan. 

Banyak sekali orang yang diminta untuk melaksanakan pekerjaan misalnya, namun mereka menolak sebab tidak bisa, takut gagal, upah kecil dan lain sebagaianya. Makara bila ada suatu proposal (tentu yang bertujuan baik) katakanlah YA, sebab itu yakni kesempatan, peluang dan tantangan. Jika kau bisa melewatinya maka keberuntungan akan segera menghampiri. Richard Branson, seorang pengusaha yang punya hampir 400 perusahaan di seluruh dunia pernah berpesan "Jika ada seseorang memperlihatkan proposal kepadamu sebuah kesempatan besar dan kau tidak yakin mengerjakannya, katakanlah IYA kemudian belajarlah bagaimananya menuntaskan tantangan iru kemudian". Artinya menyebut kata IYA sama halnya dengan membuka kunci sebuah pintu.
 Kita hidupa dunia ia yakni diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk beribadah Mengambil Kesempatan Kunci Keberuntungan
Ambil kesempatan dan belajarlah setelahnya
Setelah pintu terbuka maka ada ada banyak sekali macam tantangan di depan mata. Disinilah otak, otot, bekerja untuk menyelesaikannya. Teman, banyak sekali orang kehilangan kesempatan untuk sukses sebab mereka LEBIH SERING berpikir susahnya, negatif terus, seolah gak yakin. Padahal keyakinan, optimisme merupakan salah satu kunci kehidupan. Kita yakin kepada Allah SWT namun bila kita tidak yakin pada kemampuan diri sendiri maka sesungguhnya kita sudah menghina Allah. 

Sedikit pengalaman saja nih, dulu saya pernah jadi guru honor, bayarannya 12.000 rupiah per jam dan sebulan sanggup 150.000 saja. Pertama, saya hanya bisa melongo lihat itu gaji, apa saya yang salah atau siapa ya?. Namun sesaat kemudian ketika istighfar, dan berprasangkan positif. Mungkin honor pertama ini yakni pintu gerbang pertama dari Allah buat saya dalam berkarir jadi saya ambil saja, sambil terus berguru menjadi guru. Beberapa bulan kemudian saya sering pergi ke warnet dan cari web loker. Lalu saya kirim beberapa lamaran ke banyak sekali sekolah dan kesannya ada panggilan dari salah satu sekolah besar berjenis boarding di Kalimantan. 

Saya kemudian ikut tes di Serpong dengan tentangan dari beberapa universitas top. Yang diambil yakni 1 guru tiap mapel, woow. Setelah banyak sekali tes dari akademik, microteach, b. inggris, kesehatan dll kesannya Allah menakdirkan saya untuk lulus tes tersebut. Gaji yang ditawarkan pun besar dan cukup buat saya hidup. Saya kemudian bertugas di Kalimantan selama hampir 4 tahun. Di Kalimantan saya bekerja sambil mencari-cari ilmu baru. Lalu saya dikenalkan sobat dengan blog. Awalnya susah sekali nulis, namun saya coba paksa mulai dari copas sampai bisa nulis sendiri. Akhirnya punya blog eksklusif dan bisa dimonetize.

Dari blog inilah saya diberikan beberapa prestasi dari tingkat lokal sampai nasional. Selain itu banyak proposal kerjasama dan ini tidak sama sekali terpikirkan sebelumnya. Saya hanya mmengeksekusi kesempatan. Hingga sekarang dari tulis menulis di blog, saya telah bisa menerbitkan 3 buah buku geografi tentunya kelas X, XI, XII padahal dulu boro-boro bisa nulis, buat skripsi aja banyak kopasnya (he,jujur). Makara teman-teman, mari persiapkan diri sebaik mungkin bila kesempatan datang. Tidak ada yang tepat di hidup ini, namun kita bisa meraih apa yang dibutuhkan asal bisa melalui setiap kesempatan dengan tulus dan ridho hanya untuk belajar, soal hasil itu serahkan saja kepada Allah. Udah ya, kepanjangan ntar terlalu nglantur. Selamat berjuang. Salam.


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

.comment-content a {display: none;}